Kawasaki

Sykes, who has been an official Kawasaki rider for the past two seasons and a key figure in the development of the current Ninja ZX-10R racebike,...

Ducati

After a positive first two days during the final round of the MotoGP season 2011, the Ducati team had been unfortunate and untimely end for the Valencia Grand Prix...

Yamaha

Racing M. Zaki on a Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya MP3MotoPrix round champion Successful Kemayoran Circuit VIII at last...

Honda

Ultimate series Honda Racing Championship 2008 (HRC) was fierce in the Park Circuit, Surabaya (2 / 11)...

Suzuki

Drag Bike Series Race War II in the Garden of Hope Indah Circuit City (7-8/5) and then, again proved his toughness Suzuki Shogun 125 owned by Erwin...

Sunday, September 27, 2015

Qualifying Results not , this fear Largest Rossi at Aragon

ARAGON - Valentino Rossi confirms the position in the qualifying session is not a guarantee can get the best result in MotoGP Aragon Grand Prix, Sunday (09/27/2015). Despite starting the race from sixth position, Rossi claimed style racing and the motor speed so it is more attention to the race later.

"This qualification is not fantastic. It would be better if it started the race from pole position, but the second row is not bad," he told Crash, Saturday (26/09/2015).

"I'm not doing the rounds well, but got the sixth place is not a disaster. I'm more worried about the style of racing and speed time because behind after the second more than three drivers (Marc Marquez, Jorge Lorenzo and Dani Pedrosa). Now we will work hard and trying to increase the time in the warm-up session, "he added.

In the qualifying session which took place Saturday, Marquez so winning the pole position after the clocked a best time. Lorenzo trailed in second position, followed by Andrea Iannone in third place.

Rossi was thrown into sixth place under Pol Espargaro and Dani Pedrosa, who finished fourth and fifth. According to him, the tire problem bothered him enough to compete for starting positions in the race earlier.

"When the temperature starts to rise, I became a little trouble with the tires. In the morning I was able to keep the rhythm of the race well, but in the afternoon I was just miserable. I get a lot of degradation on the front tires, but especially on the back," added the rider Movistar Yamaha.

Saturday, September 26, 2015

MotoGP Aragon - Free Practice

After sticking with the hard rear on Friday afternoon, Marc Marquez (and team-mate Dani Pedrosa) ran the medium this morning and set the best lap of the weekend so far. 

Yamaha riders Jorge Lorenzo, Bradley Smith and Pol Espargaro were among those not to improve this morning. 

Open class leader Loris Baz is undergoing shoulder and neck checks after falling heavily on his first flying lap. Maverick Vinales and Jack Miller also later fell at the same Turn 2 left hander. 

The top ten riders after FP3 (combined times) receive direct access to the second and final part of this afternoon's qualifying session. 

Andrea Iannone re-dislocated his left shoulder in training, Nicky Hayden broke recently broke his right thumb on a minimoto bike, Toni Elias is replacing Claudio Corti at Forward Racing... 

Thursday, September 27, 2012

Pilihan Karbu Imitasi, Harga Miring Kualitas Jempol


Maraknya peredaran karbu aspal alias palsu dipasaran bisa  membuat brother pusing ketika melakukan penyetingan. Maklum, jika mengaplikasi karbu abal-abal resikonya akan mengalami kesulitan ketika melakukan seting. Kemungkinan yang membuat karbu menjadi sulit untuk diseting bisa terpengaruh kualitas karbu itu sendiri.

Nah, buat brother yang punya rencana untuk membeli karbu baru, ada beberapa alternatif pilihan karbu yang harganya lebih ‘miring’ tapi kualitasnya baik. Kira-kira seperti apa ya? Yuk dicari tahu!.
Keihin PE 30
Untuk memaksimalkan fungsi karburator, trik paling berat yaitu dengan cara mereamer alias membesarkan lubang venturi tujuannya. Tentu untuk mengoptimalkan performa tunggangan kebanggaan. Namun trik untuk mereamer itu cukup rumit karena harus menyiapkan ‘perabotan’ pendukungnya.

Selain itu, jika ukurannya tidak wajar, bodi karbu rawan bocor, akibatnya bukan mengoptimalkan performa tetapi efeknya katup gas atau skep yang mengatur asupan bahan bakar akan tidak maksimal.

Solusinya brother bisa memilih karbu Keihin PE yang kondisinya sudah direamer, jadi bodi karbu itu ukuran 28 mm hanya diameter venturinya 30 mm. Karbu yang cocok untuk motor Yamaha Byson, Scorpio dan Honda MegaPro ini beredar di pasaran dengan banderol Rp 400 Ribu.


Keihin PE 24
Karbu ini memiliki ciri piston skepnya lebih tebal, karena jika dibandingkan dengan karbu abal-abal yang sejenis akan terlihat perbedaan ini lebih ‘gendut’. Selain itu, warna krom yang terdapat pada skep itu terlihat lebih cerah dan mengkilap.

“Jika dibandingkan dengan karbu KW, skep ini lebih terlihat lebih tebal dan warnanya lebih mengkilap, padahal kedua karbu ini kondisinya sama-sama baru,” ungkap Emin Susanto dari Jl. Ciledug Raya, No. 8, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Telepon (021) 6053-5468.

Dengan perbedaan itu, maka botol skep yang terdapat pada karburator yang cocok digunakan untuk motor Yamaha Jupiter Z dan Honda Supra X125 ini tidak bisa saling tukar dengan karburator sejenis dan walau venturinya sama. Karbu model ini dibanderol dengan harga Rp 300 ribu.

Keihin PWL 28
Dengan menggunakan kar­burator ini, setingan penyuplai campuran bahan bakar bisa konsisten. Juga tidak akan membuat mekanik bingung dalam menemukan setingan yang pas. “Setingan karburator yang sulit itu karena krom yang terdapat pada skep mudah luntur, dan gampang tergores. Akibatnya akan berpengaruh terhadap sulitnya menemukan setingan yang pas,” beber Emin Emin Susanto dari Hidup Baru Motor.

Nah, akibat apabila botol skep atau katup gas mudah tergores, sisa goresan yang menjadi kotoran itu bisa jadi penyebab karburator abal-abal sulit ditaklukan setingannya. Terbukti karburator yang cocok digunakan untuk motor Suzuki FU, Yamaha Jupiter MX ini memiliki piston skep yang tidak mudah luntur dan tergores.

Hali itu, dibuktikan dengan menggoreskan katup gas alias piston skep itu pada meja. Hasilnya, karbu seharga Rp 300 ribu ini memiliki pison skep yang tidak mudah tergores.

OKO 24
Karbu yang didatangkan dari Negeri Gajah Putih alias Thailand ini sudah dilengkapi dengan power jet. Sehingga brother tidak harus mengakali dengan cara membuat power jet sendiri. Karena power jet buatan sendiri kadang ukuran lubang yang dibor tidak sesuai, akibatnya tidak maksimal. Karena sudah dilengkapi dengan power jet, jadi karbu ini cocok digunakan motor balap. Karena dengan gasingan mesin yang dipaksa putaran tinggi.

Karburator yang dilego Rp 450 ribu ini cocok digunakan untuk motor-motor bebek seperti Yamaha Jupiter MX, Honda Supra X125 dan Honda Blade. Sistem kerja power jet yang terdapat pada karburator ini dengan cara membuka baut yang terdapat di bagian atas venturi, sehingga asupan bahan bakar yang diterima oleh mesin yang dipaksa berputar di putaran tinggi, efeknya tarikan motor menjadi lebih responsif. Namun, karbu ini juga bisa diaplkiasi pada motor harian, tetapi jarang heran jika bahan bakarnya lebih boros.

Bursa Knalpot Racing, Banyak Tipe Banyak Pilihan!

Selain untuk meningkatkan performa, fungsi knalpot baik juga mendukung tampilan. Untuk pemakaian knalpot racing, perlu beberapa penyeseuaian atau setingan pas. Agar pembakaran bisa bekerja maksimal. Seperti setingan pilot-jet dan main-jet yang sesuai harus pas agar motor nyaman diajak lari.

Walaupun tidak terlalu ekstrim, ubahan pada mesin ini bertujuan agar komponen lain juga tetap bekerja sempurna. Jangan sekadar ingin kejar tampilan racing look tapi tanpa perhitungan matang. Apalagi untuk motor harian.

Dengan pemakaian knalpot racing ini juga bukan hanya penampilan atau akselerasi yang didapat. Suara knalpotnya pun juga punya ciri khas masing-masing. Kalau ingin tidak terlalu bising bisa pakai knalpot tipe silent.

Untuk beberapa knalpot AHRS juga mengeluarkan tipe terbarunya. "Knalpot untuk matik sudah ada yang terbaru, kalau mau lihat detailnya silakan datang langsung," jelas Toto salah seorang marketing AHRS yang ada di Depok. Sama seperti AHRS, Kawahara juga mempunyai knalpot 3 oval terbaru untuk Jupiter-Z, Ninja 250 dan V-Ixion.

Kalau knalpot HRP masih terbilang murah. “Untuk beberapa knalpot HRP harganya masih tetap stabil dan terjangkau buat bikers, tapi tetap dengan kualitas bagus,” kata Hoyong Lubis dari HRP. Untuk knalpot terbaru dari HRP yaitu tipe 3 Oval untuk motor 4-tak.

Untuk pemakai motor 2-tak masih ada pilihan. AHAU masih meyediakan beberapa tipe knalpotnya misal untuk RX-King, Satria 120R, dan Ninja 150. Walaupun motor 2-tak saat ini tergolong motor minoritas, tapi produsen knalpot masih menyediakannya. Jadi, jangan merasa di anaktirikan ya.

Knalpot dengan harga terjangkau dimiliki oleh Nobi. “Bagi yang penasaran dengan model knalpot Nobi bisa lihat langsung dengan mengakses www.nobiracing.co.id,” ucap Rio Tan perwakilan dari Nobi.

Knalpot model sekarang juga tersedia dengan tipe silent. Tapi, untuk Nobi dan AHRS ujung mufflernya bisa bongkar pasang untuk mendapatkan suara yang diinginkan.


DAFTAR HARGA
AHRS

AHRS F4: Rp 400 ribu
AHRS Hexa Cone: Rp 360 ribu
STD CHROME: Rp 480 ribu
AHRS F4 Vector: Rp 460 ribu
AHRS F4 Hexa: Rp 650 ribu
AHRS F3: Rp 320 ribu
AHRS F4: Hexa Rp 400 ribu
AHRS Silent: Rp 485 ribu

KAWAHARA

RR K1: Rp 770 ribu
RR K2: Rp 880 ribu
RR K3: Rp 990 ribu
K1 Satria F-150: Rp 1.375.000
K1 Blade: Rp 1.250.000
K1KLX150: Rp 1.500.000
K1 Ninja 250: Rp 2.500.000
Ninja RR: Rp 1.900.000
V-ixion: Rp 1.100.000

NOBI
Tipe Bebek Sport Skutik: Rp 300 ribu
Tipe Sport: Rp 425 ribu
Ninja 250: Rp 1 juta

HRP
Mio: Rp 350 ribu
BeAT: Rp 350 ribu
3 Oval: Rp 500 ribu
RX-King: Rp 250 ribu

R9
Bajaj Pulsar 200: Rp 1,1 juta
Ninja 150 RR: Rp 1,4 juta
Scorpio: Rp 675 ribu
KLX150: Rp 1. 250.000
Yamaha V-ixion: Rp 1,1 juta
Satria F-150: RP 900 ribu
Minerva R 150: Rp 900 ribu
Honda CBR 150: Rp 1.750.000
Yamaha V-Ixion: Rp 1,1 juta
Minerva R 150: Rp 900 ribu
Honda Mega Pro: Rp 850 ribu
Honda Vario: Rp 900 ribu
Honda BeAT: Rp 650 ribu
Honda Supra X 125: Rp 575 ribu
Yamaha Jupiter MX: Rp 850 ribu
Yamaha Mio: Rp 650 ribu
Yamaha Nouvo: Rp 850 ribu
Yamaha Jupiter Z: Rp 575 ribu
Suzuki Shogun 125: Rp 575 ribu

AHAU
Aluminium Vernis: Rp 160 ribu
Aluminium Vernis Dop: Rp 160 ribu
Aluminium Chrom: Rp 250 ribu
Aluminium Chrom Dop: Rp 250 ribu
Plat Full Chrom: Rp 200 ribu
Plat Hitam: Rp 150 ribu
Chamber Chrom: Rp 250 ribu
Telo Biasa Hitam: Rp 175 ribu
Telo Super RX-K: Rp 275 ribu
PDK Plat Vernis Satria: Rp 350 ribu
PDK Aluminium RX-K: Rp 450 ribu
Plat Vernis RX-K: Rp 350 ribu
RX-Z SP: Rp 450 ribu
Drag Aluminium SP: Rp 400 ribu
Ninja Chrom SP: Rp 500 ribu
RX-K Hitam: Rp 275 ribu
RX-K Chrom: Rp 300 ribu
Ninja KRR Chrom: Rp 500 ribu

Kawasaki Ninja 150R,


Lukman Hakim alias Suenk suka dengan atmosfer balap di lintasan lurus. Namun hobi yang sudah digelutinya beberapa tahun silam itu terhenti sejak dirinya bekerja di bidang event organizer. Alhasil Kawasaki Ninja 150R lansiran 2004 miliknya hanya menjadi pajangan di rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tapi, sekitar sebulan yang lalu, niatan buat membesut Ninja miliknya itu muncul kembali. Spontan saja motor kembali dibenahi demi menaikkan performa mesin agar siap turun balap. “Enggak ada ubahan ekstrim pada sektor mesin,” kata Suenk yang bercita-cita punya tim balap ini.

Singkat cerita, motor dibawa ke bengkel Eza Speed di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dan, ubahan sederhana buat kail performa engine dimulai. Langkah awal yang dilakukan cukup mengganti piston bawaan dengan piston racing yang aplikasi satu ring seher. Yaitu, pakai merek Daytona. Diameter yang dipakai 62 mm. Itu artinya oversize 300.

"Yang penting pengapian, membran dan juga knalpot tetap standar. Kalau piston boleh besar sedikit,” jelas Suenk. Dengan hanya satu ring yang bergesekan dengan liner, friksi yang tercipta jadi lebih minim. Itu yang diharapkan Suenk. Minim friksi, kinerja naik-turun piston jadi lebih ringan.


Biar power bawah ikut terdongkrak, kepala silinder ikut dipapas. Tapi, tidak banyak. Cukup 0,3 mm saja. Bentuk kubah dan squish juga tidak diubah. So, murni papasan aja.

Saluran bahan bakar ikut dibenahi. Maka itu, karburator standar Ninja yang Keihin PE 26 mm ikut direamer menjadi 28 mm. Ukuran ini, jadi sama dengan venturi karbu di Ninja 150RR.

Lincahnya kinerja mesin belum lengkap jika tidak ditopang bobot ringan. Itu kata Suenk. Makanya, doi berani buat pangkas berat keseluruhan pacuan. Diawali lewat pangkas sasis. “Sasis ada yang dilubangi. Tapi, bagian yang dilubangi ini bukan bagian yang menurut kita vital,” jelas Suenk.

Permainan pangkas-memangkas juga dilakukan lewat penggantian part. Misalnya di sok  depan. Peradam kejut Ninja fungsinya diganti oleh sok milik Suzuki satria FU150. Dimensinya yang kecil, bikin bobot makin ringan.